“Kebanyakan orang jatuh
dan tak berdaya ketika kesulitan datang. Di jalan spiritual, kejatuhan dan
kegagalan adalah titik awal untuk bangkit kembali ke atas dan mewujudkan sukses
yang diimpikan.”~Djajendra
Spiritualitas adalah
kesadaran hati nurani untuk hidup di jalan Tuhan. Di sini, terjadi proses
pencarian hidup oleh hati nurani; pikiran mengikuti hati nurani dan tidak
bergerak sendiri; emosi mengalir untuk melayani cinta dan kepedulian bagi
kemanusiaan. Pikiran menjadi sangat luas, tidak ada lagi persepsi sempit,
keyakinan menjadi terbuka dan digerakan oleh cinta untuk kehidupan dengan
nilai-nilai positif yang sifatnya universal. Tidak ada lagi ketakutan,
kekhawatiran, kecemasan, kebencian, dan kekerasaan. Spiritualitas menjadikan
seseorang lembut, sabar, tenang, menerima, bersyukur, dan mencintai warna-warni
kehidupan.
Spiritualitas
menghadirkan keajaiban dalam hidup; mindset bertransformasi untuk kehidupan
yang memberdayakan diri sendiri; dan diri terhubung ke dalam keunggulannya.
Pola pikir menjadi lebih bijaksana, serta memberikan kekuatan cinta kepada diri
sendiri dan orang lain. Diri sejati merasa kehadirannya ke dunia bukan untuk
mendapatkan sesuatu, atau untuk memenuhi misi dan tujuan tertentu, tetapi hadir
untuk memberikan cinta dan pelayanan bagi kehidupan. Dan, selanjutnya, setiap
hari adalah hari untuk mengucapkan syukur dan terima kasih atas indahnya
kehidupan yang dialami.
Cinta adalah inti dari
spiritualitas. Spiritualitas membuka hati nurani untuk membangun kekuatan hidup
dari kebenaran dan kebaikan, yang bisa membahagiakan kehidupan diri sendiri dan
orang lain. Di jalan spiritual kehidupan memberikan kelimpahan dari keadaan
yang paling sederhana. Orang-orang di jalan spiritual tidak ngotot atau
berambisi untuk mendapatkan sesuatu, mereka bersyukur dalam keadaan terbatas,
mereka berpikir optimis dalam pikiran terbatas. Orang-orang di jalan spiritual hidup
ditingkat kesabaran yang sangat tinggi; kesabaran adalah kekuatan yang membuat
daya tahan mereka unggul dalam menghadapi realitas duniawi. Mereka tidak hidup
untuk mendapatkan sesuatu, tetapi hidup untuk memberikan segala sesuatu kepada
kehidupan. Wawasan mereka sangat luas dan tercerahkan di dalam cinta dan
kepedulian untuk kemanusiaan.
Spiritualitas tetap
tumbuh walau dalam kehidupan sehari-hari ada banyak kekacauan dan
ketidakpastian di sekitar kehidupan. Apapun realitas di lingkungan fisik dan
materi, pikiran tetap tunduk pada hati nurani yang hidup di dalam cinta dan
pelayanan. Cinta di dalam hati nurani membentuk kekuatan untuk menerima hidup
dalam situasi apapun, dan ini selalu menguatkan rasa syukur untuk kehidupan
yang dijalani. Tidak ada keluh kesah atau rasa tidak puas dari orang-orang yang
spiritualitasnya tinggi. Mereka hidup dalam rasa syukur dan sadar untuk tidak
mengambil apapun dari kehidupan. Mereka memiliki keyakinan yang kuat untuk
memberi dari hati nurani dan menerima hanya dari kehendak Tuhan, bukan oleh
ambisi hidupnya.
Jalan spiritual adalah
jalan kesadaran untuk menerima hidup dan belajar melayaninya dengan ikhlas. Kehidupan
adalah kombinasi dari rasa sakit, kegagalan, keberhasilan, pencapaian,
kesuksesan, kebahagiaan, penderitaan, dan semua peristiwa yang sifatnya
dualitas. Jadi, di jalan spiritual, hati menjadi kuat oleh kesadaran untuk
menerima ketidakpastian hidup, untuk menerima apapun situasi hidup dengan
berani dan penuh rasa syukur.
Orang-orang di jalan
spiritual tetap tenang walau hidupnya bergerak melalui sukacita ataupun
penderitaan. Bagi orang-orang spiritual, penderitaan dan sukacita sama
nikmatnya, sehingga mereka tetap bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan. Penderitaan dan sukacita adalah tempat untuk
belajar dan menemukan makna hidup secara sadar. Tidak ada energi negatif dalam
semua situasi; tidak ada ketakutan atau perasaan sebagai korban; tidak ada
perasaan putus asa. Mereka selalu merasa menang dan menikmati setiap realitas
dengan penuh rasa syukur.
Spiritualitas menghasilkan
keajaiban hidup. Orang-orang sukses selalu memanfaatkan diri spiritual mereka
untuk menghadapi ketidakpastian dalam bidang apapun, serta menyiapkan dirinya
untuk bangkit dan berjuang dengan lebih hebat. Seperti kita ketahui, kebanyakan
orang jatuh dan tak berdaya ketika kesulitan datang. Di jalan spiritual,
kejatuhan dan kegagalan adalah titik awal untuk bangkit kembali ke atas dan
mewujudkan sukses yang diimpikan.
Hidup adalah perjalanan
melalui ketidakpastian, tidak seorangpun bisa memastikan apa yang terjadi satu
detik ke depan. Oleh karena itu, siapapun yang hidup di jalan spiritual mampu
menahan rasa gembira yang berlebihan saat mendapatkan keuntungan dan kemudahan
di dalam hidup; selalu rendah hati dan melayani kehidupan, tanpa menjadi
sombong atau tinggi hati untuk sebuah keadaan yang menguntungkan dirinya. Demikian
juga, saat jatuh dan mendapatkan kesulitan yang luar biasa, tetap tenang dan
berpikir optimis untuk bangkit kembali melalui kesabaran yang tinggi. Tetap
berjuang dan melakukan perbaikan atas apa yang salah sebelumnya, serta selalu penuh
semangat dan tidak pernah menyerah untuk bangkit kembali ke atas.
Untuk training hubungi www.djajendra-motivator.com